Pendahuluan Etika
Sebagai Tinjauan
1.1 Pengertian
Etika
Etika berasal dari kata yunani
kuno yaitu “ethikos” yang berarti timbul
dari kebiasaan. Etika adalah sebuah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama
filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai
standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep
seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.
Sebagai suatu ilmu, objek dari
etika adalah tingkah laku manusia. Akan tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain
yang meneliti juga tingkah laku manusia, etika memiliki sudut pandang normatid.
Maksudnya etika melihat dari sudut baik dan buruk terhadap perbuatan manusia.
1.2 Prinsip-prinsip
Etika
Terdapat
6 prinsip etika yaitu prinsip keindahan, prinsip persamaan, prinsip kebaikan,
prinsip keadilan, prinsip kebebasan, dan prinsip kebenaran. Berikut penjelasan
dari keenam prinsip tersebut :
·
Prinsip Keindahan
Prinsip
ini mendasari segala sesuatu yang mencakup penikmatan rasa senang terhadap
keindahan. Berdasarkan prinsip ini, manusia memperhatikan nilai-nilai keindahan
dan ingin menampakan sesuatu yang indah dalam perilakunya. Misalnya dalam
berpakaian, penataan ruang, dan sebagainya sehingga membuatnya lebih
bersemangat untuk bekerja.
·
Prinsip persamaan
Setiap
manusia pada hakikatnya memiliki hak dan tanggung jawab yang sama, sehingga
muncul tuntutan terhadap persamaan hak antara laki-laki dan perempuan,
persamaan ras, serta persamaan dalam berbagai bidang lainnya. Prinsip ini
melandasi perilaku yang tidak diskriminatif atas dasar apapun.
·
Prinsip kebaikan
Prinsip
ini mendasari perilaku individu untuk selalu berupaya berbuat kebaikan dalam
berinteraksi dengan lingkungannya. Prinsip ini biasanya berkenaan dengan
nilai-nilai kemanusiaan seperti hormat-menghormati, kasih sayang, membatu orang
lain, dan sebagainya. Manusia pada hakikatnya selalu ingin berbuat baik karena
dengan berbuat baik dia akan dapat diterima oleh lingkungannya. Penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan yang diberian kepada masyarakat sesungguhnya
bertujuan untuk menciptakan kebaikan bagi mayarakat.
·
Prinsip keadilan
Pengertian
keadilan adalah kemauan yang tetap dan kekal untuk memberikan kepada setiap
orang apa yang semestinya mereka peroleh. Oleh karena itu, prinsip ini
mendasari seseorang untuk bertindak adil dan proposional serta tida mengambil
sesuatu yang menjadi hak orang lain
·
Prinsip kebebasan
Kebebasan
dapat diartikan sebagai keleluasaan individu untuk bertindak atau tidak
bertindak sesuai dengan pilihannya sendiri. Dalam prinsip kehidupan dan hak
asasi manusia, setiap manusia mempunyai hak untuk melakukan sesuatu sesuai
dengan kehendaknya sendiri sepanjang tidak merugikan atau mengganggu hak-hak
orang lain. Oleh karena itu, setiap kebebasan harus diikuti dengan tanggung
jawab sehingga manusia tidak melakukan tindakan yang semena-mena kepada
oranglain.
·
Prinsip kebenaran
Kebenaran biasanya digunakan
dalam logika keilmuan yang muncul dari hasil pemikiran yang logis/ rasional. Kebenaran
harus dapat dibuktikan dan ditunjukkan agar kebenaran itu dapat diyakini oleh
individu dan masyarakat. Tidak setiap kebenaran dapat diterima sebagai suatu
kebenaran apabila belum dapat dibuktikan.
1.3
Egoisme
Egoisme merupakan motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan pandangan
yang hanya menguntukan diri sendiri. Egoisme berarti menempatkan diri ditengah
satu tujuan serta tidak peduli dengan penderitaan orang lain, termasuk yang
dicintainya atau yang dianggap sebagai teman dekat. Istilah lainnya adalah egois.
Hal ini berkaitan erat dengan narsisme atau mencintai diri sendiri, dan
kecenderungan mungkin untuk berbicara atau menulis tentang diri sendiri dengan
rasa sombong dan panjang lebar. Egoisme dapat hidup berdampingan dengan
kepentingannya sendiri, bahkan pada saat penolakan orang lain. Sombong adalah
sifat yang menggambarkan karakter seseorang yang betindak untuk memperoleh
nilai dalam jumlah yang lebih banyak daripada yang ia memberikan kepada orang
lain. Egoisme sering dilakukan dengan memanfaatkan altruisme, irasionalitas,
dan kebodohan oranglain, serta memanfaatkan kekuatan diri sendiri dan atau
kecerdikan untuk menipu.
0 komentar:
Posting Komentar