·
PENGERTIAN
PENALARAN
Penalaran
merupakan suatu proses berpikir yang membuahkan pengetahuan. Agar pengetahuan
yang dihasilkan melalui penalaran tersebut mempunyai dasar kebenaran maka
proses berpikir itu harus dilakukan dengan suatu cara dan prosedur tertentu.
Penarikan kesimpulan dari proses berpikir dianggap valid bila proses berpikir
tersebut dilakukan menurut cara tertentu tersebut. Cara penarikan kesimpulan
seperti ini disebut sebagai logika.
Logika
dapat didefinisikan secara luas sebagai pengakajian untuk berpikir secara
valid. Dalam dasar penalaran logika terdapat dua jenis yang perlu kita ketahui
yakni penalaran deduktif dan penalaran induktif.
·
PENALARAN
DEDUKTIF
Penalaran
deduktif yang kadang disebut logika deduktif adalah penarika kesimpulan yang diperoleh
dari kasus yang sifatnya umum menjadi sebuah kesimpulan yang ruang lingkupnya
lebih bersifat individual atau khusus. Dedukasi adalah cara berpikir dimana
dari pernyataan yang bersifat umum ditarik kesimpulan yang bersifat khusus.
Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya mempergunakan pola berpikir yang
dinamakan silogisme. Silogisme disusun dari dua buah pernyataan dan sebuah
kesimpulan.
Pernyataan
yang mendukung silogisme ini disebut sebagai premis yang kemudian dibedakan
menjadi premis mayor dan premis minor.
Kesimpulan
merupakan pengetahuan yang didapat dari penalaran deduktif berdasarkan kedua
premis tersebut. Penarikan kesimpilan secara deduktif dapat dilakukan secara
langsung dan tidak langsung. Penarikan tidak langsung ditarik dari dua premis.
Penarikan secara langsung ditarik dari satu premis.
Contoh
:
-
Semua
makhluk hidup perlu makan untuk memperthankan hidupnya (Premis Mayor)
-
Nina
adalah seorang makhluk hidup (Premis minor)
-
Jadi,
Nina perlu makan untuk mempertahankan hidupnya (kesimpulan)
Kesimpulan yang diambil bahwa Nina juga perlu makan untuk mempertahankan
hidupnya adalah sah menurut penalaran deduktif, sebab kesimpulan ini ditarik
secara logis dari dua premis yang mendukungnya.
Pertanyaan apakah kesimpulan ini benar harus dikembalikan kepada kebenaran
premis-premis yang mendahuluinya. Apabila kedua premis yang mendukungnya benar
maka dapat dipastikan bahwa kesimpulan yang ditariknya juga adalah benar.
Mungkin saja kesimpulan itu salah, meskipun kedua premisnya benar, sekiranya
cara penarikan kesimpulannya tidak sah.
Dengan demikian maka ketepatan penarikan kesimpulan dari riga hal uaitu :
1.
Kebenaran
premis mayor
2.
Kebenaran
premis minor
3.
Keabsahan
penarikan kesimpulan.
Apabila salah satu dari ketiga unsur itu persyaratannya tidak terpenuhi
dapat dipastikan kesimpulan yang ditariknya akan salah. Matematika adalah
pengetahuan yang disusun secara deduktif.
·
PENALARAN
INDUKTIF
Penalaran
induktif yang sering disebut juga logika induktif berkaitan erat dengan
penarikan kesimpulan dari kasus-kasus individual nyata yang sifatnya khusus dan
telah diakui kebenarannya secara ilmiah menjadi sebuah kesimpulan yang bersifat
umum. Penalaran yang bertolak dari pernyataan-pernyataan yang khusus dan
menghasilkan simpulan yang umum.
Bentuk-bentuk
penalaran induktif :
a)
Generalisasi
:
Proses penalaran yang mengandalkan beberapa pernyataan
yang mempunyai sifat tertentu untuk mendapatkan simpulan yang bersifat umum
Contoh generalisasi:
-
Jika
dipanaskan, besi memuai
Jika dipanaskan, tembaga memuai
Jika dipanaskan,emas memuai
Jadi, jika dipanaskan, logam memuai
-
Jika
ada udara, manusia akan hidup
Jika ada udara, hewan akan hidup
Jika ada udara, tumbuhan akan hdup
Jadi, jika ada udara makhluk hidup akan hidup.
b)
Analogi
Cara penarikan penalaran dengan membandingkan dua hal yang
mempunyai sifat yang sama.
Contoh analogi :
Nina adalah lulusan Akademi Amanah
Nina dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
Ali adalah lulusan Akademu Amanah
Oleh sebab itu, Ali dapat menjalankan tugasnya dengan
baik.
c)
Hubungan
kausal
Penalran yan diperoleh dari gejala-gejala yang saling
berhubungan
Macam-macam hubungan kausal :
1)
Sebab-akibat
Hujan turun di daerah itu mengakibatkan timbulnya banjir.
2)
Akibat-sebab
Andika tidak lulus ujian kali ini disebabkan dia tidak
belajar dengan baik.
3)
Akibat-akibat
Ibu mendapatkan jalanan di depan rumah becek, sehingga
beranggapan jemuran di rumah basah
Induksi merupakan cara
berpikir dengan menarik suatu kesimpulan yang bersifat umum dari berbagai kasus
yang bersifat individual.
Penalaran induktif simulai dengan
mengemukakan pernyataam-pernyataan yang ruang lingkupnya khas dan terbatas dalam
menyusun argumentasi yang diakhiri dengan pernyataan yang bersifat umum.
Misalkan kita mempunyai fakta bahwa katak makan untuk mempertahankan hidupnya,
ikan, sapi, dan kambing juga makan untuk mempertahankan hidupnya, maka dari
kenyataan ini dapat disimpulkan bahwa semua hewan makan untuk mempertahankan
hidupnya.
Kesimpulan yang bersifat umum ini penting artinya karena mempunyai dua
keuntungan keuntungan yang pertama adalah pernyataan yang bersifat umum
sekumpulan fakta yang ada dalam kehidupan yang beraneka ragam ini dapat
dipersingkat dan diungkapkan menjadi beberapa pernyataan. Pengetahuan yang
dikumpulkan manusia bukanlah sekedar koleksi dari berbagai fakta melainkan
esensi dan juga fakta-fakta tersebut.
·
KOLERASI
PENALARAN DEDUKTIF DAN INDUKTIF
Kedua
penalaran tersebut seolah-olah merupakan cara berpikir yang berbeda dan
terpisah. Tetapi dalam prakteknya, anatara berangkat dari teori atau berangkat
dari fakta empirik merupakan lingkaran yang tidak terpisahkan. Kalau kita
berbicara teori sebenarnya kita sedang mengandaikan fakta dan kalau berbicara
fakta maka kita sedang mengandaikan teori. Dengan demikian, untuk mendapatkan
pengetahuan ilmiah kedua penalaran tersebut dapat digunakan secara bersama-sama
dan saling mngisi, dan dilaksanakan dalam suatu wujud penelitian ilmiah yang
mengunakan metode ilmiah dan taat pada hukum-hukum logika.
Sumber :
·
http://wandykumis.wordpress.com/2010/02/24/penalaran-induktifdeduktif-analogi-silogisme-kategorial/
Nama
: Septarianingsih
Kelas
: 3EB19
NPM
: 25209749
0 komentar:
Posting Komentar